Memimpin sebuah kota bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan beberapa ketrampilan yang mumpuni seperti room management, perencanaan tata kota, kepemimpinan dan lain lain. Tak hanya syarat-syarat tersebut bagi seorang yang tinggal di negara minoritas seperti halnya seorang muslim yang tinggal benua Eropa atau Amerika akan terasa lebih sulit untuk mendapat dukungan masyarakat setempat untuk menjadi seorang pemimpin sebuah kota. Namun orang-orang berikut ini berhasil melakukannya. Mereka berhasil menjadi wali kota di beberapa negara benua Eropa dan Amerika. Berikut ini saya ingin membagi informasi 7 Wali kota Muslim di negara minoritas.
1. Sadiq khan Wali Kota
London
Khan merupakan salah satu wali kota
Muslim yang terpilih di London, Inggrsis. Khanlahir di London pada tahun 1970 dan dibesarkan
di rumah susun dengan enam kakak dan adik perempuannya di Tooting, daerah di
London selatan dengan etnis beragam. Kendatipun menjadi seorang Wali kota, dia
bukanlah orang yang berasal dari keluarga elit. Dia berasal dari keluarga yang
sederhana. Ayahnya sehari-hari bekerja sebagai supir bus dan ibunya adalah
seorang penjahit. London memberinya kesempatan untuk berkembang di rumah susun
dan berhasil menjalankan usaha yang akhirnyan mampu mengantarkan dirinya
menjabat di kabinet.
2. Ahmed Aboutaleb Wali
kota Rotterdam
Siapa bilang
seorang muslim tidak bisa menjadi seorang pemimpin di negara non muslim? Hal
tersebut menggambarkan kerukunan antar umat beragama dan etnis. Kondisi ini
tercermin di Belanda, tepatnya di kota Rotterdam. Ahmed Aboutaleb, pria
keturunan Maroko kelahiran 29 Agustus 1961ini berhasil terpilih menjadi Wali
kota Rotterdam. Ahmed, sosok yang friendly ini ternyata banyak tahu soal
Indonesia khususnya tentang President Jokowi. President RI ini mempunyai kesan
tersendiri bagi Ahmed Aboutaleb. Ketika di wawancarai, Ahmed dengan spontan
menyebut nama Jokowi ketika menyinggung soal demokrasi dan isu minoritas di
negaranya, Belanda. Ahmed sangat
mengagumi Jowoki dalam merangkul keberagaman di Indonesia, Khususnya ketika
menjadi Wali kota Jakarta. “Sebelumnya saya tidak pernah ketemu dengan orang
yang sederhana tapi sangat visioner seperti dia (Jokowi). Dia mengambil
wakilnya yang beragama Kristen, yang mana itu adalah bagian dari minoritas di
sebuah negara berpenduduk Islam terbesar, seperti Indonesia,” tutur Ahmed. Sebagai
seorang muslim, Ahmed mengaku dia juga menghadapi tantangan yang tak kalah
besar ketika maju dalam pemilihan. Hal ini sama dengan kondisi Jokowi ketika
memutuskan menggandeng pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilgub
2012. Menurutnya, seorang minoritas bisa memimpin kota Metropolitan seperti
Jakarta, adalah tanda kemajuan demokrasi. Dan Jokowi telah melakukannya bersama
Ahok. Menurutnya, Jokowi melakukan hal yang simple.
3. Mohammed niaz abbasu oxford inggris
4. Naheed nenshi calgary kanada
5. Mohamed arturo cerulli itali
6. Lutfur rahman tower hamlets inggris
7. Naveeda ikram bradford inggris
No comments:
Post a Comment
jangan lupa komen y